Senin, 10 Februari 2014

Bertahan Dalam Kebenaran

Matius 13:36-43

Dalam Matius 13 ini berisi mengenai pelayanan Yesus ketika mengajar banyak orang. Saat itu Yesus mencoba menjelaskan mengenai Kerajaan Sorga lewat perumpamaan. Tujuan utama dari kekristenan adalah Kerajaan Sorga. Dalam perikop ini, Yesus menjelaskan pengajaranNya dengan perumpamaan mengenai lalang dan gandum.

Pada ayat 37-39 menjelaskan arti dari perumpamaan yang Yesus sampaikan: penabur benih itu ialah Anak Manusia (Yesus), benih gandum itu ialah anak-anak Tuhan, lalang itu ialah orang-orang yang tidak bertobat, ladang itu ialan dunia, sedangkan penuai ialah para malaikat.

Dalam perumpamaan ini sebenarnya menjelaskan tentang satu keadaan 'perjalanan iman' seseorang, bahwa perjalanan itu tidaklah mulus. Satu prinsip yang harus dipegang oleh anak-anak Tuhan ialah prinsip bertahan, bertahan di dalam kebenaran. Sangat jelas dikatakan bahwa nanti pada saatnya akan dilakukan penuaian, gandum akan dimasukkan dalam lumbung (Kerajaan Sorga), sedangkan lalang akan masuk dalam neraka.

Dalam 'perjalanan iman' nantinya akan ada gesekan, dan gesekan yang ada seharusnya membuat kita semakin dewasa dalam iman (Amsal 27:17). Ada beberapa hal penting yang harus diingat dalam rangka mempertahankan kebenaran (Matius 7:1-5)
 
  • Berhenti menyalahkan orang lain.
  • Berhenti menghakimi.
  • Berhenti iri hati.

Inti dari pengajaran Yesus pada pasal 13 ialah keharusan untuk mempertahankan diri agar tetap tinggal dalam kebenaran hingga pada waktu Yesus datang kembali. Bertahan dalam kebenaran adalah hal yang sangat penting dalam kekristenan. Mengingat hal luar biasa yang akan kita terima (kerajaan Sorga), maka seharusnya kita berusaha untuk tetap bertahan.