Senin, 18 Januari 2016

shalom.. 
  “Pandanglah Pada Yesus”

18  Januari  2016

Sebuah Pernyataan Revolusioner

“Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka” (Matius 1:21).

Di sini ada pernyataan revolusioner misi Mesias. Matius dengan tegas menyatakan Yesus sejak ayat pertama Injilnya sebagai Mesia dan Putra Daud. Dalam pikiran orang Yahudi, kedua gelar mengandung nada-nada politis. Keduanya menyatu dalam visi seorang raja duniawi. Daud raja termasyur, pejuang yang paling banyak menaklukkan musuh-musuhnya, dan umat Yahudi abad pertama mengharapkan Mesias – Raja mereka melaksanakan program yang sama. Mesias atau Kristus harus sebagai penyelamat nasional.

Misalnya dalan nyanyian Salomo (ditulis pada periode antara Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru), Putra Daud yang diurapi adalah seorang raja yang akan muncul dari antara rakyat untuk membebaskan Isarel dari musuh-musuhnya. Raja yang seperti Daud ini akan diberkati dengan karunia-karunia supraalami: “Dengan tongkat besi dia akan mematahkan berkeping-keping semua substansi mereka, Dia akan memusnahkan bangsa-bangsa tak bertuhan dengan firman dari mulutnya.”

Sejarah Israel elah tiga kali mengalami perhambaan besar: Oleh bangsa Mesir, bangsa Babel, dan sekarang Romawi. Kedua yang petama ada solusi politik, dan umat Yahudi mengharapkan yang sama untuk yang ketiga. Bagi umat Yahudi abad pertama,seorang Mesias setidaknya membebaskan bangsa secara politis. Harapan mesianik umat Yahudi terletak pada seorang raja dari garis keturunan Daud yang akan memerdekakan mereka dari penindas.

Dengan pengertian ini kita perlu memandang Matuis 1:21 sebagai tulisan penting dan revolusioner. Dengan satu kalimat yang terilhami, Matius membalikkan seluruh konsep Yahudi mengenai Mesias. Dia menegaskan bahwa Kristus tidak menyelamatkan bangsa-Nya dari tuan-tuan Romawi mereka, tetapi dari dosa mereka.

Kenyataan bahwa Yesus, sebagai Putra Daud yang diurapi, tidak akan membebaskan orang dari musuh-musuh mereka dan merupakan kekecewaan bagi umat Yahudi di zaman Kristus, termasuk para murid. Salah satu tugas Yesus yang paling suit adalah mengajar kepada bangsa, yang lebih menyukai model raja yang menaklukkan, sifat sesungguhnya dari kerajaan Raja Mesias.

Jika memandang ke dalam hati kita, maka kemungkinan kita akan menemukan bahwa kita banyak sekali kemiripan dengan umat Yahudi itu. Jauh lebih menyenangkan menghempaskan musuh (“Hajar mereka, Tuhan; berikan mereka apa yang patut mereka peroleh.”) daripada mencampakkan keburukan-keburukan yang paling kita suka lakukan, yang begitu menggoda dan memperdayakan. Tetapi pernyataan dalam Matius 1;21 adalah bahwa Yesus datang untuk menyelamatkan saya dari dosa-dosa saya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar